Konsumsi fast food dan soda yang terus meningkat membuat banyak pihak khawatir. Karenanya Departemen Kesehatan New York City mengadakan kampanye untuk mengurangi konsumsifast food dan soda.Seolah tutup mata dengan efek buruk makanan yang dijualnya, pelayan restoran cepat saji sering menawarkan penambahan porsi pada pelanggan. Efeknya yang tak main-main membuat Departemen Kesehatan di New York City menyebarkan iklan layanan masyarakat mengenai pengurangan porsi fast food dan soda.
Iklan berbahasa Inggris dan Spanyol ini menampilkan ilustrasi tiga gelas soda berukuran kecil, sedang dan besar. Ditampilkan juga foto seorang penderita diabetes yang telah kehilangan satu kakinya dan harus menggunakan tongkat. Di iklan lainnya, digambarkan hamburger dengan ukuran besar, sedang dan kecil, dengan foto laki-laki yang duduk di atas kursi roda. Untuk iklan dengan gambar kentang goreng, menggunakan gambar seorang wanita yang obesitas sedang menaiki tangga.
Iklan ini bermaksud untuk memberi peringatan, tingginya angka konsumsi fast food berdampak pada tingginya resiko obesitas dan diabetes. Jadi sebaiknya ketika memesan fast food, konsumen memesan ukuran yang lebih kecil untuk mengecilkan angka resiko penyakit tersebut.
Iklan layanan masyarakat ini digunakan untuk melawan maraknya konsumsi fast food yang sarat lemak dan garam. Sebelumnya, Departemen Kesehatan mencoba untuk membatasi angka pembelian dengan cara memberlakukan cap pada makanan. Namun sayangnya, hal tersebut tidak membuahkan hasil yang berarti.Upaya pemerintah dalam pembatasan konsumsi fast food ini dikritik oleh American Beverage Association yang mewakili produsen soda. Mereka menilai, pemerintah terlalu menyederhanakan hubungan antara porsi makanan dengan obesitas.
“Membatasi porsi makan memang bisa jadi solusi bagi orang yang obesitas, namun bukan dengan cara menakut-nakuti. Industri minuman memiliki solusi yang lebih tepat sasaran dengan mengecilkan ukuran gelas minuman. Selain itu dengan menuliskan jumlah kalori yang menunjukkan berapa banyak kalori dari minuman yang dikonsumsi untuk membantu pelanggan memilih produk dan ukurannya agar sesuai dengan kebutuhan mereka”, jelas Stefan Friedman, juru bicara American Beverage Association.
Sebelumnya, Departemen Kesehatan New York telah membuat beberapa iklan serupa, yang menunjukkan tumpukan lemak jika mengkonsumsi fast food terlalu banyak. Pada iklan tersebut juga tertulis peringatan jika minum sekaleng soda satu kali seharinya bisa menambah berat badan 4,5 kg pertahunnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar